MEDAN, GenUI.id - Sejumlah milenial Kota Medan ini mengutarakan keinginannya berkenaan membangun demokrasi damai di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024.
Apalagi, dengan semakin dekatnya penyelenggaraan Pilkada serentak yakni, 27 November 2024, ada berbagai persoalan sampai ke publik, mulai dari koalisi yang terbentuk diluar kebiasaan berpolitik di Indonesia.
Demikian pula, di Sumatera Utara (Sumut), terjadi persaingan ketat, dimana koalisi partai nyaris dikuasai salah satu calon yakni Bobby Nasution, sedangkan Edy Rahmayadi yang kembali maju sebagai Gubernur Sumatera Utara hanya diusung oleh Partai PDI Perjuangan bersama Partai Hanura.
"Keduanya menurut kami memang memiliki elektabilitas yang tinggi, dengan dukungan yang kuat dari berbagai kalangan, termasuk di antaranya adalah generasi muda yang menjadi penentu dalam kontestasi politik kali ini," kata Lamhot Hutajulu, Jumat (23/8/2024) di Medan.
Lamhot yang didampingi milenial lainnya sepertu Sesil, Monica dan Jimmy tersebut menyinggung kondisi politik yang memanas baik secara nasional maupun di Pilkada Sumut.
“Kota mendorong Pilkada ini harus berjalan dengan damai dan santun. Perbedaan pilihan adalah sesuatu yang wajar. Siapapun yang nantinya menang, itu adalah amanat dari rakyat,” ujar anak pengusaha kain ulos Kota Medan ini.
Pentingnya sikap dewasa dalam menyikapi perbedaan, ujarnya kembali, terutama di kalangan generasi muda yang memiliki peran strategis dalam menentukan masa depan daerah ini.
Dalam pandangannya, kelompok milenial atau kaum muda harus lebih terlibat aktif dalam proses Pilkada ini. Ia mengajak generasi muda untuk tidak menjadi objek politik semata, melainkan subjek yang berdaya dan cerdas dalam menentukan pilihan.
“Kaum muda sudah lebih cerdas. Kita harus memilih pemimpin yang benar-benar berperan dalam membangun Sumatera Utara, bukan yang otoriter dan membungkam suara kritis,” tutupnya.(red).
